MTsN 1 Sijunjung (Humas) – Guna membangun budaya literasi digital dalam pembelajaran, MTsN 1 Sijunjung adakan Workshop pada hari Rabu/19 Juni s. d Jum’at/21 Juni 2024.
Hj. Tri Helmi, M. MPd selaku kepala Madrasah buka kegiatan secara resmi.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Suzanna Fizianti Santi (SWL) materi e-Kinerja dan P5PPRA, Evi Endah Saputri, S. Pd dan Rahima Zakia, S. Pd materi literasi serta Aulia Muswara, M. Pd materi literasi digital selaku pemateri hari ke-1.
Rhahimah Zakia: Berdasarkan penjelasan tentang literasi dalam Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), berikut adalah beberapa hal yang dapat diterapkan di madrasah/sekolah untuk mendukung pengembangan literasi siswa:
Literasi Membaca: Menyediakan perpustakaan yang memadai dengan koleksi buku yang beragam dan up-to-date, menerapkan program membaca buku di kelas secara teratur, misalnya membaca buku selama 15-20 menit setiap hari, mendorong siswa untuk membuat resensi atau analisis terhadap buku yang telah dibaca, mengadakan kegiatan-kegiatan seperti bedah buku, klub baca, atau lomba menulis untuk meningkatkan minat baca siswa.
Literasi Numerasi: Mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan kehidupan nyata, misalnya menganalisis data statistik, membuat anggaran, atau mengukur benda-benda di sekitar, menggunakan media pembelajaran yang melibatkan angka dan simbol matematika, seperti grafik, tabel, atau diagram, memberikan tugas proyek yang melibatkan pengumpulan dan analisis data numerik, seperti survei atau eksperimen sederhana.
Literasi Sains: Memfasilitasi laboratorium sains yang memadai untuk melakukan percobaan dan eksperimen. mengajak siswa melakukan pengamatan lingkungan sekitar dan mengaitkannya dengan konsep sains yang dipelajari, mengundang narasumber atau mengadakan kunjungan ke tempat-tempat yang terkait dengan sains, seperti museum sains atau pusat penelitian.
Literasi Sosial Budaya: Mengadakan acara-acara yang menampilkan keragaman budaya, seperti festival budaya atau pameran seni dan kerajinan, memberikan tugas proyek yang melibatkan penelitian tentang budaya tertentu, baik lokal maupun global, mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan sebagai bentuk partisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, mengundang narasumber dari berbagai latar belakang budaya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, madrasah/sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan literasi siswa sesuai dengan tuntutan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). Tentunya, dalam pelaksanaannya, perlu disesuaikan dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing madrasah/sekolah.
Aulia Muswara : Membuat dan menggunakan aplikasi digital mengontrol kegiatan guru di kelas, untuk memudahkan Wakakurikulum memantau guru di kelas melaksanakan PBM, dan memudahkan guru dalam mengisi jurnal mengajar.
Terlihat peserta workshop antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. (DF)